seorang Mualif
Bismillah ar-Rahman ar-Rahim

Banyak perumpamaan yang boleh kita cipta untuk samakan dengan kehidupan sehari-hari. Kini aku lebih berminat akan perumpamaan 'lift'. Tidak dapat dinafikan lagi bahwa kehidupan kita ada turun dan naiknya, itu sudah pasti.

Tetapi apa yang ingin aku kongsikan, dalam turun dan naik itu, setakat mana kita memberi sumbangan? Kamu akan kata yang aku ini gila, ya, manakan kita akan memberi manfaat saat kita berada di bawah? Benar? Salah ku katakan.
Saat kita berada di bawah, mungkin saja kita memberi dorongan kepada yang sama tahap dengan kita, agar bersama berada di puncak kembali, sama seperti 'lift', apa bila di bawah dia akan memberi manfaat, dengan, membawa penumpangnya ke tahap yang lebih tinggi, benar?

Jangan anda terlalu merendah diri, sehingga memudharatkan orang lain. Kerna manusia itu sememangnya pelupa, jangan di sebabkan anda terlalu merendah diri, orang lain tidak mendapat manfaat yang sepatutnya dari anda. seperti saya, saya bukan seorang yang sempurna, dimana ingin saya curahkan sedikit sebanyak idiologi2 saya, di sini. Setemi ku. Bermaksud Surat ku. Jadilah kita seperti 'lift'. Benar dia hina, kerna kerjanya seperti hamba, mengangkat serta menghantar mereka ke destinasi yang mereka tentukan. Tetapi berapa banyak yang dia sumbang? tak terkira bukan?

Ini hanya sebuah idiologi dari insan yang tidak sesempurna Muhammad S.A.W. Apa yang baik itu datang dari ALLAH, yang kurang hanya daripada saya, seorang Mualif.
Labels:
0 Responses

Post a Comment